Kamis, 31 Oktober 2024

Dynamic Routing

 XI TJKT Fase F 

Pemasangan dan Konfigurasi Perangkat Jaringan


(Dynamic Routing)


Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing otomatis (Dynamic Routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis. Pada OSPF dikenal sebuah istilah Autonomus System (AS) yaitu sebuah gabungan dari beberapa jaringan yang sifatnya routing dan memiliki kesamaan metode serta policy pengaturan network, yang semuanya dapat dikendalikan oleh network administrator. Dan memang kebanyakan fitur ini digunakan untuk management dalam skala jaringan yang sangat besar. Oleh karena itu untuk mempermudah penambahan informasi routing dan meminimalisir kesalahan distribusi informasi routing, maka OSPF bisa menjadi sebuah solusi.

OSPF termasuk di dalam kategori IGP (Interior Gateway Protocol) yang memiliki  kemampuan Link-State dan Algoritma Djikstra yang jauh lebih efisien dibandingkan protokol IGP yang lain. Dalam operasinya OSPF menggunakan protokol sendiri yaitu protokol 89.

Pada kesempatan kali ini, kami akan mencoba membahas mengenai OSPF pada RouterOS versi 7, dimana untuk konfigurasi OSPF pada versi ini terdapat sedikit penyesuaian. OSPF pada versi 7 akan dibagi menjadi 2 bagian yaitu OSPFv2 dan OSPFv3. OSPFv2 akan lebih fokus ke IPv4 dan OSPFv3 digunakan untuk IPv6.

Konfigurasi
Pada Mikrotik Router OS versi7, OSPFv3 dan OSPFv2, konfigurasinya di lakukan di satu menu yaitu /routing ospf. Saat ini, pada versi 7.1.1 stable tidak disediakan instance dan area default, sehingga ketika ingin melakukan konfigurasi OSPF pada Router OSv7, maka kita bisa membuat instance dan area terlebih dahulu.

Konfigurasi Instance
Tambahkan instance untuk mendefinisikan Router ID dan versi OSPF yang digunakan.

Konfigurasi Area
Lalu tambahkan Area yang akan kita gunakan untuk jaringan Backbone OSPF.

Selanjutnya untuk mengaktifkan ospf, kita perlu menambahkan interface template. Menu ini agak berbeda dibandingkan versi sebelumnya (v6) yang menggunakan menu Network.

Tambahkan interface template baru, dan tentukan ke interface atau network mana kita akan mengaktifkan OSPF. Kita bisa menggunakan parameter Network ATAU Interface.

Konfigurasi Interface Template

Untuk monitoring apakah ospf sudah berjalan atau tidak, kita bisa menggunakan menu Interfaces. Bisa juga menggunakan menu Neighbors untuk mengetahui kondisi pertukaran data dan state yang berjalan di OSPF.

 

Dengan konfigurasi diatas, OSPF pada versi 7 sudah berjalan dan bisa saling komunikasi. Router juga akan melakukan pertukaran informasi routing jika terdapat perubahan di jaringan.

Secara default, ketika mengaktifkan routing dynamic maka kita akan menerima seluruh informasi routing yang tersedia. Untuk mengatasi hal ini maka kita bisa mengaktifkan Routing Filter. Routing Filter pada versi 7 Mikrotik juga sedikit berbeda formatnya dengan versi 6. Detailnya sudah kami buatkan pada artikel berikut: Routing Filter pada RouterOS versi 7

Wide Area Network (WAN)

  XI TJKT Fase F

Teknologi Jaringan Kabel dan Nirkabel


 Wide Area Network (WAN)

Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri, Hingga Contohnya



WAN adalah singkatan dari Wide Area Network (jaringan area luas). Sesuai namanya, WAN merupakan sebuah jaringan yang memiliki jangkauan luas.
Disebut jaringan luas karena radius jangkauannya bukan hanya satu gedung, tapi bisa melebihi itu. Radius WAN dapat mencapai beberapa lokasi di satu negara bahkan dunia.

WAN biasa dipergunakan oleh bisnis yang memiliki banyak kantor cabang internasional agar jaringan kantornya bisa terkoneksi secara bersamaan.

Untuk lebih memahami tentang jaringan WAN, simak pengertian, fungsi, ciri-ciri, hingga contohnya pada uraian berikut.

Pengertian WAN

Mengutip buku Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN) oleh Widiatmoko Herbimo, WAN adalah jenis jaringan komputer yang radiusnya dapat mencakup antarnegara atau antarbenua.

WAN juga bisa diartikan sebagai gabungan dari sejumlah LAN (Local Area Network) dan MAN (Metropolitan Area Network) yang wilayahnya dipisahkan secara geografis.

Untuk membuat jaringan WAN, dibutuhkan kabel fiber optic, kabel telepon, bahkan satelit karena jangkauannya yang luas.

Sebagai informasi, WAN pertama kali dirancang oleh Angkatan Udara Amerika Serikat pada akhir tahun 1950-an untuk menghubungkan lokasi-lokasi dalam pertahanan radar Semi Automatic Ground Environment (SAGE).

Fungsi WAN

Adapun fungsi WAN adalah sebagai berikut:

Mengintegrasikan dan menghubungkan jaringan LAN dan MAN menjadi satu
Mempermudah dan mempercepat arus komunikasi serta informasi
Membuat perpindahan atau berbagi informasi data menjadi lebih efisien
Menghemat biaya dalam keperluan operasional
Mendukung operasional perusahaan tingkat nasional maupun internasional.

Cara Kerja WAN

Dinukil dari buku Pengenalan Dasar Jaringan Komputer susunan Suminar Pujowati dan Bambang Bagus Harianto, berikut cara kerja WAN dalam contoh kasus.

Suatu perusahaan akan menempatkan komputer server untuk mengakses database yang dimiliki
Komputer server akan mengirimkan info database dan paket data ke seluruh jaringan sesuai topologinya
Dengan begitu, komputer user atau klien dapat mengakses informasi ke komputer server walau berada di beda lokasi, pulau, dan negara sekalipun.

Ciri-ciri WAN

Untuk membedakan dengan jaringan lainnya, simak karakteristik WAN berikut.

Radius jangkauan WAN sangat luas
Sebuah jaringan untuk menghubungkan perangkat yang tidak bisa terkoneksi melalui LAN dan MAN
Memanfaatkan berbagai macam koneksi serial untuk mengakses bandwidth jarak jauh
Dapat melakukan pertukaran paket data antar switch, router, serta jaringan yang sudah dibangun
Jaringan yang bekerja pada lapisan OSI di layer fisik dan layer data link.
Kelebihan dan Kekurangan WAN

Dibandingkan dengan jenis jaringan lain, WAN memiliki kelebihan juga kekurangan. Berikut penjelasannya.

1. Kelebihan WAN
    Jaringan WAN dapat menjangkau area yang sangat luas
    Dengan sistem WAN, proses komunikasi dan pertukaran informasi menjadi cepat
    Infrastruktur terpusat yang memudahkan manajemen server
    Meningkatkan keamanan dalam pertukaran data sensitif.
2. Kekurangan WAN
    Biaya set up yang tinggi karena WAN adalah jaringan yang kompleks
    Masalah maintenance yang dihadapi bisa menyebabkan kelumpuhan jaringan yang                 merugikan

Jaringannya yang luas dapat mengalami penyumbatan lalu lintas.

Contoh WAN

Contoh WAN adalah internet. Internet merupakan jaringan WAN terbesar di dunia lantaran terdiri dari berbagai jaringan internasional yang menghubungkan satu sama lainnya.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai WAN yang memiliki area jaringan luas. Semoga dapat membantu!



Rabu, 30 Oktober 2024

IP Address

   XI TJKT Fase F

Perencanaan dan Pengalamatan Jaringan



Pengertian, Fungsi, Versi dan Jenis-jenis IP Address

  1. PENGERTIAN IP ADDRESS

IP Address (internet Protocol) Address adalah serangkaian angka yang menjadi identitas perangkat yang terhubung ke internet atau infrastruktur jaringan lainnya.

  • APA FUNGSI IP ADDRESS

Adanya IP address berfungsi agar setiap perangkat yang menggunakan koneksi internet atau jaringan  bisa saling menghubungi satu sama lain. Namun, bukan itu saja. Sederetan angka di IP Address juga mempunyai fungsi lainnya diantaranya:

  • IP address adalah identitas untuk sebuah komputer dalam suatu jaringan internet. Oleh karena itu, pemilik sebuah website dapat mengetahui semua IP address yang mengakses situsnya sendiri.
  • IP address berfungsi sebagai alamat pengiriman data ke perangkat yang kita gunakan. Ketika kita mengakses sebuah situs, sebenarnya ada proses pengunduhan (download data) data yang dikirim dari situs itu. Proses itu dimungkinkan berkat adanya IP address.
  • VERSI IP ADDRESS
  • IP VERSI 4 (IPV4)

IPv4 adalah alamat IP yang paling umum digunakan, dengan panjang 32-bit dan empat bagian (oktet) yang dipisahkan oleh titik. Nilai setiap oktet berkisar dari 0 – 255. Kepanjangan IPv4 yaitu Internet Protocol version 4.

Dengan kemungkinan ini, bisa disimpulkan bahwa saat ini ada sekitar 4,3 miliar alamat IPv4 yang berbeda di seluruh dunia.

Contoh IPv4 adalah seperti berikut:

169.89.131.246

192.0.2.146

01.102.103.104

Karena merupakan yang paling banyak digunakan,
saat ini hampir semua sistem pasti bisa menangani routing IPv4 tanpa masalah. Selain itu, alamat IPv4 mendukung mayoritas topologi jaringan karena prefiksnya yang sederhana. Data dalam address packet IPv4 juga dienkripsi dengan baik untuk memastikan komunikasi yang aman antar jaringan.

  • IP VERSI 6 (IPV6)

IPv6 adalah versi IP address yang lebih baru dari IPv4, dimaksudkan untuk menggantikan IPv4 karena variasi IPv4 yang kini mulai terbatas.

Kalau IPv4 memiliki panjang 32 bit, panjang IPv6 mencapai 128 bit. Artinya, ada sekitar 340 undecillion (angka di belakang digit pertamanya ada 66!) alamat IPv6 yang berbeda.

IPv6 ditulis dalam rangkaian digit heksadesimal 16 bit dan huruf, dipisahkan oleh titik dua. Jadi, pada jenis IP address ini, Anda akan menjumpai huruf dari A sampai F.

Berikut adalah contoh IPv6:

2001:3FFE:9D38:FE75:A95A:1C48:50DF:6AB8

2001:0db8:85a3:0000:0000:8a2e:0370:7334

2001:db8:3333:4444:CCCC:DDDD:EEEE:FFFF

Dengan IPv6, routing akan menjadi lebih efisien karena memungkinkan penyedia layanan internet meminimalkan ukuran tabel routing. IPv6 juga menggunakan Internet Protocol Security (IPsec), jadi Anda tidak perlu cemas dengan autentikasi, kerahasiaan, dan integritas data.

Terlebih lagi, IPv6 tidak memiliki IP checksum sehingga pemrosesan packet menjadi lebih efisien, dan mendukung multicast. Hasilnya, transmisi data pun bisa dikirim ke beberapa tujuan sekaligus sehingga akan menghemat bandwidth jaringan.

  • JENIS-JENIS IP ADDRESS
  • IP STATIC

IP Address jenis ini adalah pemberian IP Address kepada komputer atau perangkat lainnya yang terhubung kedalam jaringan komputer secara manual. Dimana pengguna harus mengetahui pengkelasan IP Address, Subnet, Gateway, dan DNS dalam sebuah jaringan.

  • IP DINAMIS

IP Address jenis ini adalah pemberian secara otomatis dalam jaringan public maupun private yang akan diberikan kepada komputer atau perangkat lainnya yang saling terhubung kedalam jaringan komputer secara otomatis dan akan selalu berubah – ubah setiap saat (Dinamis). Untuk pemberiannya sendiri diberikan oleh sebuah perangkat, aplikasi, sekaligus protocol di dalam jaringan komputer yang bernama DHCP (Dynamic Host Konfiguration Protocol) dan yang bertindak mengaktifkan DHCP adalah komputer / perangkat yang dijadikan sebagai DHCP Server.

  • PUBLIC IP ADDRESS

IP public adalah alamat IP yang digunakan dalam jaringan global Internet serta penggunaan dan alokasinya diatur oleh InterNIC untuk menjamin penggunan IP address ini secara unik. Karena kelas IP address ini digunakan di dalam jaringan internet maka IP ini bisa diakses melalui jaringan internet secara langsung. Perangkat yang menggunakan IP public, seperti web server, mailserver, DNS server, game server ataupun perangkat lain dapat diakses dari jaringan manapun di dunia ini yang terkoneksi ke internet. Untuk dapat menggunakan IP public, suatu organisasi biasanya dapat mendaftarkan diri ke salah satu ISP (Internet Service Provider).

  • PRIVATE IP ADDRESS

Disebut IP address private karena IP ini hanya dikenali dan bisa diakses dari jaringan local saja dan tidak bisa diakses melalui jaringan internet secara langsung tanpa bantuan router yang mempunyai fitur NAT. IP private digunakan untuk jaringan lokal agar sesama komputer dapat saling berkomunikasi, misalnya digunakan di jaringan sekolah, kantor, toko, warnet dan sebagainya. Perangkat yang terhubung ke jaringan lokal seperti printer, komputer, laptop, smartdevice menggunakan biasanya akan mendapatkan IP address private. Agar IP private dapat terhubung ke internet maka diperlukan router yang mempunyai kemampuan untuk melakukan NAT (Network Address Translation) agar semua device dengan IP private dapat terkoneksi ke internet dengan menggunakan IP public yang terkoneksi langsung ke Internet). Meskipun sudah terkoneksi ke internet, IP private tetap tidak bisa diakses langsung dari jaringan internet.

Cara Kerja Routing Statis :

 XI TKJ

Fase f

Cara Kerja Routing Statis: Pengertian dan Panduan Praktis

Jika Anda sering berkecimpung di dunia jaringan komputer, pasti sudah sering mendengar istilah routing. Routing sendiri merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh jaringan komputer agar data dapat dikirimkan dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Di sini, routing statis memainkan peranan penting sebagai salah satu jenis routing yang juga sering digunakan oleh administrator jaringan.

Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai cara kerja routing statis lengkap dengan pengertian dan panduan praktisnya. Simak ulasan berikut ini.



Pengertian Routing Statis

Routing statis merupakan jenis routing yang dapat didefinisikan secara manual oleh administrator jaringan. Pada routing ini, administrator akan menentukan jalur yang harus dilewati oleh data agar dapat sampai ke tujuan secara tepat. Routing statis biasanya digunakan untuk menghubungkan jaringan yang mempunyai hubungan yang terbatas, atau beberapa komputer dengan cara yang spesifik.

Jika dibandingkan dengan routing dinamis yang memperhitungkan traffic pada jaringan, routing statis dikategorikan lebih sederhana karena memperhitungkan alur jalan data secara manual. Routing statis seringkali digunakan pada jaringan yang static atau masih belum terlalu rumit.

Cara Kerja Routing Statis

Cara kerja routing statis lebih sederhana dibandingkan dengan routing dinamis. Routing statis bekerja dengan menggunakan tabel routing yang terpisah dan diatur secara manual oleh administrator jaringan. Di dalam tabel routing ini, administrator dapat memasukkan route dan jalur mana yang harus dilewati oleh traffic.

Ketika traffic datang dan harus melalui router, router akan menggunakan tabel routing tersebut untuk melihat jalur mana yang digunakan untuk mengirimkan paket data. Kemudian, router akan mencocokan tujuan jaringan pada tabel routing dengan tujuan jaringan dari paket data yang datang. Router akan mengirimkan paket data ke hop berikutnya dalam jalur yang tepat hingga sampai pada tujuan.

Untuk dapat melakukan konfigurasi dalam routing statis, administrator jaringan harus melakukan beberapa hal sebagai berikut:

1. Membuat tabel routing: Pertama-tama, administrator harus membuat tabel routing untuk menyimpan informasi jalur yang dibuat secara manual.

2. Menambahkan route: Setelah tabel routing dibuat, administrator harus menambahkan route yang dituju dari sumber ke tujuan. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan route secara manual atau menggunakan alat bantu seperti perangkat lunak manajemen jaringan.

3. Memilih jalur: Administrator juga harus menentukan jalur yang akan digunakan untuk mengirim data dari sumber ke tujuan. Hal ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati, karena kesalahan dalam penentuan jalur dapat menyebabkan keterlambatan atau kegagalan dalam pengiriman.

4. Mengkonfigurasi router: Untuk mengkonfigurasi router, administrator harus melakukan langkah-langkah berikut:

– Masuk ke Program Command Line Interface (CLI).
– Mengirimkan perintah ke router.
– Menyalin konfigurasi router ke startup-config.
– Melakukan pengecekan konfigurasi router.

Keuntungan dan Kerugian Routing Statis

Sebelum menggunakan routing statis, penting untuk mengetahui keuntungan dan kerugian yang harus diperhatikan dalam penggunaan routing statis di jaringan. Dalam hal ini, berikut adalah beberapa keuntungan dan kerugian routing statis.

Keuntungan Routing Statis

1. Keamanan: Routing statis memungkinkan administrator jaringan untuk memiliki kontrol yang lebih besar atas jaringan pengiriman data. Dengan membatasi routing yang tersedia, administrator jaringan dapat memastikan bahwa hanya traffic yang sah yang dapat terkirim.

2. Kinerja: Routing statis dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja jaringan dengan menghindari penambahan proses routing dinamis yang memerlukan sumber daya tambahan dari jaringan.

3. Mudah dikonfigurasi: Konfigurasi routing statis tergolong mudah karena tidak memerlukan banyak perangkat lunak atau perangkat keras dalam pengaturannya.

Kerugian Routing Statis

1. Tidak fleksibel: Routing statis memiliki batasan dalam melakukan pengiriman data karena administrator jaringan harus memasukkan route secara manual.

2. Memerlukan administrasi lebih lanjut: Administrator jaringan harus memeriksa route secara berkala dan memperbarui jalur yang diperlukan dengan memasukkan route baru.

3. Tidak dapat menangani masalah routing yang kompleks: Pada jaringan yang kompleks, routing statis sulit digunakan karena memerlukan pengaturan route yang begitu banyak.

Kesimpulan

Sekarang Anda sudah mengetahui pengertian, cara kerja, keuntungan, dan kerugian routing statis. Routing statis memungkinkan administrator jaringan untuk mengatur jalur secara manual, membuat jaringan lebih aman, dan mempercepat kinerja dengan sedikit menggunakan sumber daya jaringan.

Namun, routing statis memiliki beberapa batasan dalam melakukan pengiriman data, tidak fleksibel, memerlukan administrasi lebih lanjut, dan tidak dapat menangani masalah routing yang kompleks. Anda dapat memilih sesuai dengan kebutuhan jaringan untuk memilih jenis routing yang tepat. Jangan lupa untuk melakukan pengecekan route secara berkala agar jaringan tetap aman dan lancar.

XI- Perencanaan dan Pengalamatan Jaringan

Pada akhir fase F, Tujuan Pembelajaran : peserta didik mampu merencanakan topologi dan arsitektur jaringan sesuai kebutuhan, mengumpulkan ke...