Jumat, 06 September 2024

Pengertian Jaringan Komputer

 Kelas X

Fase E

Dasar-dasar teknik jaringan komputer dan telekomunikasi


Pengertian Jaringan Komputer: Jenis, Cara Kerja, dan Manfaatnya

Pengertian Jaringan Komputer – Jaringan komputer telah menjadi elemen krusial dalam kehidupan sehari-hari kita, jaringan ini membentuk landasan dari dunia digital yang saling terkoneksi, memungkinkan berbagai aktivitas seperti berkomunikasi, berbagi data, mengakses informasi, hingga berkolaborasi secara efisien.

Konsep jaringan komputer berasal dari kebutuhan untuk menghubungkan komputer-komputer awal guna memaksimalkan penggunaan sumber daya. Namun, seiring berjalannya waktu, jaringan ini telah berkembang menjadi lebih kompleks dan meluas, menghubungkan berbagai jenis perangkat seperti komputer, server, smartphone, tablet, perangkat Internet of Things (IoT), dan masih banyak lagi.

A. Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah jaringan yang menghubungkan berbagai komputer secara saling berkomunikasi, berbagi data, perangkat lunak, dan bahkan aplikasi. Dengan adanya jaringan ini, pengguna memiliki kesempatan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan sesama pengguna.

Dalam konteks jaringan komputer, terdapat peran-peran penting. Pengguna yang menerima layanan disebut sebagai klien (client), sementara mereka yang menyediakan layanan disebut sebagai peladen (server). Model ini dikenal sebagai sistem client-server.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jaringan komputer diartikan sebagai kumpulan komputer dan perangkat terkait yang dihubungkan melalui sarana komunikasi.

    Apa itu jaringan komputer?

Jaringan komputer mengacu pada perangkat komputasi yang saling terhubung serta dapat bertukar data dan berbagi sumber daya satu sama lain. Perangkat jaringan ini menggunakan sistem aturan, yang disebut sebagai protokol komunikasi, untuk mentransmisikan informasi melalui teknologi fisik atau nirkabel.

B. Pengertian Jaringan Komputer Menurut Ahli

Di bawah ini adalah interpretasi pengertian jaringan komputer dari beberapa ahli.

  • Pengertian Jaringan Komputer Menurut Dede SopandiJaringan komputer merupakan kumpulan komputer yang berdiri sendiri namun terhubung satu sama lain untuk menjalankan tugas-tugasnya.
  • Pengertian Jaringan Komputer Menurut MadcomJaringan komputer adalah himpunan komputer beserta semua peralatan pendukungnya yang dapat saling terkoneksi dan berinteraksi.
  • Pengertian Jaringan Komputer Menurut Melwin SyafrizalJaringan komputer adalah interkoneksi antara dua komputer atau lebih menggunakan media kabel atau nirkabel untuk tujuan berbagi informasi.
  • Pengertian Jaringan Komputer Menurut Ensiklopedia BritannicaJaringan komputer melibatkan dua atau lebih komputer yang terhubung guna bertukar data secara elektronik. Tujuan utamanya adalah menghubungkan perangkat dan alat komunikasi secara fisik.
  • Pengertian Jaringan Komputer Menurut GeeksforGeeksJaringan komputer adalah sistem yang menggabungkan beberapa komputer independen agar dapat berbagi sumber daya, informasi, dan data.


C. Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Berikut ini adalah macam-macam Jenis Jaringan Komputer

  1. LAN (Local Area Network) adalah jenis jaringan komputer pertama yang menghubungkan perangkat dalam jarak dekat menggunakan kabel sebagai saluran utama, sering digunakan untuk menghubungkan perangkat dalam satu rumah atau di bawah satu atap, seperti menghubungkan beberapa komputer di rumah atau berbagai perangkat di dalam warnet.
  2. MAN (Metropolitan Area Network), seperti namanya, menghubungkan komputer atau perangkat dalam satu kota. Jaringan ini memiliki jangkauan lebih besar dari LAN dan digunakan untuk menghubungkan komputer di berbagai lembaga dalam wilayah administratif yang sama.
  3. WAN (Wide Area Network) menghubungkan perangkat, komputer, atau berbagai jenis jaringan lainnya (seperti LAN dan WLAN) dalam jarak jauh, bahkan antar negara. Dengan WAN, data dari komputer di satu lokasi dapat dengan cepat ditransfer ke lokasi lainnya, misalnya dari Indonesia ke Amerika Serikat. Jaringan internet adalah contoh penerapan WAN yang umum.
  4. PAN (Personal Area Network) adalah jenis jaringan yang menghubungkan perangkat elektronik pribadi, seperti menghubungkan printer ke komputer atau menghubungkan komputer dengan speaker bluetooth.
  5. WLAN (Wireless Local Area Network) mirip dengan LAN, namun tidak memerlukan kabel. WLAN menggunakan teknologi wireless seperti WiFi untuk menghubungkan perangkat dalam jangkauan kecil. Contoh penerapan WLAN adalah jaringan WiFi di area kecil seperti kompleks perumahan atau ruang kantor.
  6. CAN (Campus/Corporate Area Network) menghubungkan perangkat dalam institusi pendidikan seperti sekolah atau universitas, atau dalam satu gedung perusahaan yang besar. Ini memudahkan administrasi dan pertukaran informasi di dalam lembaga tersebut.
  7. SAN (Storage-Area Network) menghubungkan komputer dengan media penyimpanan berkapasitas tinggi dalam server. Perangkat dapat mengakses dan mengambil data dari jaringan SAN melalui server yang menghubungkannya.
  8. POLAN (Passive Optical Local Area Network) adalah alternatif untuk LAN yang menggunakan kabel serat optik untuk transmisi data antar perangkat. Jaringan ini umumnya digunakan untuk menghubungkan perangkat ke router menggunakan kabel serat optik.
  9. EPN (Enterprise Private Network) menghubungkan perangkat, komputer, dan penyimpanan dalam perusahaan besar. EPN digunakan untuk keamanan data yang sensitif, seperti menghubungkan kantor cabang dengan kantor pusat atau mentransfer data di dalam kampus.
  10. VPN (Virtual Private Network) digunakan untuk mengamankan koneksi internet pengguna dan melindungi privasi. Koneksi internet pengguna diarahkan ke jaringan pribadi yang dimiliki oleh perusahaan atau server, menyembunyikan identitas pengguna dan melindungi data mereka.
Dengan berbagai jenis jaringan ini, komunikasi dan pertukaran informasi antar perangkat menjadi lebih efisien dan fleksibel, sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan penggunaannya.

Cara Kerja Jaringan Komputer

Jaringan komputer beroperasi dengan menghubungkan sejumlah komputer melalui suatu entitas yang disebut node. Node ini bisa berbentuk perangkat komunikasi data seperti modem, hub, switch, atau peralatan terminal data (DTE).

Peran node dalam jaringan memiliki signifikansi penting karena node ini mengikuti serangkaian aturan atau protokol yang ditetapkan, serta menentukan metode untuk mentransmisikan dan menerima data melalui koneksi.

Ada empat komponen inti dalam konteks jaringan komputer, yaitu unsur fisik dari jaringan itu sendiri, organisasi fungsionalnya, protokol yang mengatur komunikasi, dan prosedur operasional. Setelah semua komponen ini terstruktur dan saling terhubung, jaringan komputer dapat dijalankan dengan integrasi yang efisien.


D. Manfaat Jaringan Komputer

Bagaimana cara kerja jaringan komputer?

Dalam jaringan komputer yang sedang bekerja, simpul akan mengikuti serangkaian aturan atau protokol yang menentukan cara mengirim dan menerima data elektronik melalui tautan tersebut. Arsitektur jaringan komputer menentukan desain dari komponen fisik dan logis ini. Arsitektur jaringan komputer menyediakan spesifikasi untuk komponen fisik jaringan, organisasi fungsional, protokol, dan prosedur.

Apa kegunaan jaringan komputer?

Simpul dan tautan adalah blok bangunan dasar dalam jaringan komputer. Suatu simpul jaringan dapat berupa peralatan komunikasi data (DCE) seperti modem, hub atau switch, maupun peralatan terminal data (DTE) seperti dua atau beberapa komputer dan printer. Tautan adalah media pengiriman yang menghubungkan dua simpul. Tautan dapat berbentuk fisik, seperti kabel atau fiber optik, atau berupa ruang bebas yang digunakan oleh jaringan nirkabel.
Jaringan komputer dibuat pertama kali pada akhir tahun 1950-an untuk digunakan di militer dan departemen pertahanan. Pada awalnya, jaringan komputer digunakan untuk mentransmisikan data melalui saluran telepon dan memiliki aplikasi saintifik dan komersial yang terbatas. Dengan kehadiran teknologi internet, jaringan komputer menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh korporasi.
Solusi jaringan modern memberikan lebih dari sekadar konektivitas. Solusi jaringan menjadi sangat penting bagi transformasi digital dan kesuksesan bisnis saat ini. Kemampuan jaringan yang mendasarinya sudah lebih dapat diprogram, terotomatisasi, dan aman.


Pada akhir tahun 1950-an, jaringan komputer pertama kali dikembangkan untuk keperluan militer dan pertahanan. Pada tahap awalnya, jaringan ini digunakan untuk mengirimkan data melalui jalur telepon, dan penggunaannya terbatas pada bidang ilmiah serta komersial. Dengan kemunculan teknologi internet, jaringan komputer menjadi suatu hal yang tak terelakkan bagi perusahaan.

Solusi jaringan modern memberikan lebih daripada sekadar koneksi. Saat ini, solusi jaringan memiliki peran yang sangat krusial dalam transformasi digital dan kesuksesan bisnis. Kemampuan dasar jaringan telah berubah menjadi lebih mudah diatur, otomatis, dan aman.

Jaringan komputer mutakhir mampu:

Beroperasi dalam Bentuk Virtual

Infrastruktur fisik jaringan dapat dipecah menjadi beberapa bagian secara logis, menciptakan banyak “overlay network”. Dalam jaringan komputer overlay, simpul terhubung secara virtual, memungkinkan data untuk berpindah melalui jalur fisik yang berbeda. Sebagai contoh, banyak perusahaan menggunakan jaringan overlay di atas internet.

Integrasi dalam Skala yang Besar

Layanan jaringan modern menghubungkan jaringan yang tersebar secara geografis, layanan ini mengoptimalkan fungsi jaringan melalui otomatisasi dan pemantauan, menghasilkan jaringan skala besar dengan kinerja tinggi. Layanan jaringan dapat ditingkatkan atau dikurangi sesuai permintaan.

Respons Cepat terhadap Perubahan Kondisi

Banyak jaringan komputer saat ini bergantung pada perangkat lunak. Lalu lintas data dapat diarahkan dan dikendalikan secara sentral melalui antarmuka digital. Ini memungkinkan pengaturan lalu lintas virtual dalam jaringan komputer.

Menyediakan Keamanan Data

Seluruh solusi jaringan menyertakan fitur keamanan bawaan seperti enkripsi dan pengendalian akses. Solusi dari pihak ketiga, seperti perangkat lunak antivirus, firewall, dan perangkat anti-malware, dapat diintegrasikan untuk meningkatkan keamanan jaringan.

E. Tipe arsitektur jaringan komputer

Desain jaringan komputer digolongkan berdasarkan dua kategori umum:

1. Arsitektur klien-server

Dalam tipe jaringan komputer ini, simpul dapat berupa server atau klien. Simpul server memberikan sumber daya seperti memori, tenaga pemrosesan, atau data ke simpul klien. Simpul server juga dapat mengelola perilaku simpul klien. Klien dapat saling berkomunikasi satu sama lain, tetapi tidak dapat berbagi sumber daya. Misalnya, beberapa perangkat komputer di jaringan korporasi menyimpan data dan pengaturan konfigurasi. Perangkat ini merupakan server dalam jaringan tersebut. Klien dapat mengakses data ini dengan membuat permintaan ke mesin server.

2. Arsitektur peer-to-peer

Dalam arsitektur peer-to-peer (P2P), komputer yang terhubung memiliki kedudukan dan hak istimewa yang sama. Tidak ada server pusat untuk melakukan koordinasi. Masing-masing perangkat dalam jaringan komputer dapat bertindak baik sebagai klien maupun server. Masing-masing peer dapat berbagi beberapa sumber dayanya, seperti memori dan tenaga pemrosesan (processing power), dengan seluruh jaringan komputer. Misalnya, beberapa perusahaan menggunakan arsitektur P2P untuk meng-host aplikasi yang boros memori, seperti rendering grafis 3-D, di beberapa perangkat digital.


F. Topologi Jaringan Komputer

Berikut adalah berbagai jenis topologi jaringan komputer:

        Bus

Topologi Bus merupakan bentuk topologi tertua dalam teknologi jaringan Ethernet. Konektor dapat digunakan untuk menghubungkan dan memperpanjang jaringan. Topologi ini melibatkan kabel koaksial yang menghubungkan komputer dalam jaringan. Setiap komputer dihubungkan melalui konektor BNC tipe T. 

Star

Topologi Star melibatkan penggunaan sebuah hub yang berfungsi sebagai pusat jaringan dan mengontrol komunikasi. Semua perangkat komputer terhubung pada hub pusat yang memfasilitasi komunikasi. Jarak maksimal dari hub pusat adalah 1000 meter. Topologi ini umumnya diterapkan pada jaringan lokal (LAN) yang digunakan di rumah, kantor, dan sekolah.

Ring

Topologi Ring terbentuk ketika perangkat yang terhubung membentuk struktur cincin atau lingkaran. Setiap server dalam topologi ini menerima dan mengirimkan informasi kepada perangkat lainnya.

Mesh

Topologi Mesh adalah jaringan di mana setiap node terhubung langsung dengan node lainnya. Topologi ini sering digunakan untuk tujuan redundansi, seperti di lingkungan kampus. Pada topologi ini, tidak ada node yang terputus secara mutlak, sehingga komunikasi antar node tetap terjaga.

Tree

Topologi Tree merupakan gabungan antara topologi Bus dan topologi Star, sehingga mirip dengan struktur akar pohon, Topologi ini membentuk jaringan hierarkis yang terdiri dari beberapa cabang atau anak-anak pohon yang dihubungkan ke satu pusat atau akar pohon.

Setiap jenis topologi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta penerapannya yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan penggunaan.

G. Kesimpulan

Jaringan komputer memainkan peran vital dalam dunia modern yang terus terhubung. Berbagai jenis topologi, seperti Bus, Star, Ring, Mesh, dan Tree, memberikan keragaman dalam mengatur hubungan antara perangkat komputer. Dari teknologi jaringan awal hingga yang modern, perkembangan ini telah memungkinkan komunikasi, pertukaran data, dan kolaborasi efektif. Pengenalan internet telah menjadikan jaringan komputer tak tergantikan, memfasilitasi transformasi digital di berbagai sektor. Dengan solusi terbaru, jaringan komputer tidak hanya tentang konektivitas, tetapi juga tentang fleksibilitas, keamanan, dan responsibilitas yang tinggi, mendukung evolusi bisnis dan teknologi secara keseluruhan.

DNS (Domain Name System)

  XI TJKT Fase F

Perencanaan dan Pengalamatan Jaringan

DNS adalah: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, dan Jenis-Jenisnya

DNS adalah sistem penting dalam jaringan yang mengubah nama domain mudah diingat menjadi alamat IP numerik. Artikel ini menjelaskan pengertian, fungsi, cara kerja, kelebihan, kekurangan, serta jenis-jenis DNS seperti resolver, authoritative, recursive, dan caching server. DNS memungkinkan akses yang mudah ke situs web dan layanan online, menyediakan kemudahan penggunaan, skalabilitas, serta ketersediaan tinggi melalui replikasi data dan server redundan. Namun, DNS juga memiliki beberapa kekurangan seperti ketergantungan pada server dan masalah keamanan.

Apa itu DNS 
Apa itu DNS? Taukah kalian sistem pengelolaan jaringan DNS diibaratakan sebagai buku telepon internet. Dalam melakukan komunikasi data, setiap perangkat yang terhubung ke internet memiliki alamat IP yang unik agar semuah mesin lain dapat menemukan perangkat tersebuy. Buku telepon internet (DNS) ini memudahkan manusia dalam mengingat alamat IP yang kompleks baik itu dalam teknologi IPv6 atau IPv6. Saat seseorang mengunjungi halaman website, orang tersebut akan mengakses informasi melalui nama domian seperti telkomuniversity.ac.id. Lalu sebuah browser berinteraksi melalui alamat IP. Fungsi DNS disini adalah sebagai penerjemah nama domain tersebut ke dalam alamat IP sehingga browser dapat memuat informasi di Internet. Aplikasi server yang bertanggung jawab dalam proses penerjemahan hostname menjadi ip address adalah DNS Server.
DNS singkatan dari Domain Name System Server. 
DNS adalah komponen dalam infrastruktur jaringan yang bertugas untuk menerjemahkan nama domain yang mudah diingat menjadi alamat IP numerik yang unik. DNS Server berperan penting dalam pengalamatan jaringan karena memungkinkan pengguna untuk mengakses situs web, layanan online, dan sumber daya jaringan lainnya dengan menggunakan nama domain alih-alih harus menghafal alamat IP numerik yang panjang. 
DNS Server menyimpan informasi dalam bentuk basis data yang disebut DNS zone. Setiap zona DNS berisi catatan (record) yang memetakan nama domain ke alamat IP yang terkait. Ketika seorang pengguna memasukkan nama domain di peramban web atau aplikasi, perangkat akan mengirimkan permintaan ke DNS Server untuk mendapatkan alamat IP yang sesuai dengan nama domain tersebut. DNS Server kemudian merespons permintaan dengan memberikan alamat IP yang tepat. 
DNS Server yang Terlibat dalam Proses Memuat Halaman Web
Secara umum, DNS Server bekerja dalam bentuk hirarki yang terdiri dari beberapa jenis server. Terdapat 4 server DNS yang terlibat dalam proses memuat halaman website antara lain :
Terdapat DNS root server. DNS Root Server adalah DNS Server yang merupakan bagian teratas dari hirarki DNS dan berfungsu memberikan informasi tentang lokasi server otoritatif untuk domain-level teratas seperti .com, .net, .org, dan sebagainya.
Selanjutnya, terdapat DNS Top-level domain (TLD) server. DNS TLD adalah DNS Server yang bertanggung jawab untuk domain-level teratas seperti .com, .net, .org, dan seterusnya.
Di tingkat yang lebih rendah, terdapat DNS authoritative server. DNS Authoritative Server adalah DNS server yang menyimpan informasi spesifik tentang domain yang ditugaskan untuk dikelola oleh server tersebut.
Terakhir, yaitu DNS resolver server. DNS Resolver Server adalah DNS server yang berfungsi sebagai perantara antara pengguna dan DNS Server untuk mengambil informasi alamat IP yang diperlukan. 
 
Fungsi DNS 
DNS (Domain Name System) memiliki beberapa fungsi penting dalam infrastruktur jaringan dan pengalamatan internet. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari DNS: 
Penerjemahan Nama Domain
Fungsi utama DNS adalah menerjemahkan nama domain yang mudah diingat menjadi alamat IP numerik yang unik. Ketika pengguna memasukkan nama domain di peramban web atau aplikasi, DNS akan mengambil permintaan tersebut dan mengembalikan alamat IP yang sesuai dengan nama domain tersebut. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengakses situs web, layanan online, dan sumber daya jaringan lainnya menggunakan nama domain alih-alih harus mengingat alamat IP yang panjang. 
Penyebaran Informasi Rute
Selain menerjemahkan nama domain, DNS juga dapat digunakan untuk menyimpan dan menyebar informasi tentang rute jaringan. Dalam skenario ini, DNS berfungsi sebagai server untuk catatan (record) yang menghubungkan nama jaringan atau domain dengan alamat IP tujuan. Ketika pengguna mengirim paket ke alamat tujuan, DNS akan memberikan informasi tentang rute yang harus diambil oleh paket tersebut. 
Penemuan Layanan
DNS juga dapat digunakan untuk penemuan layanan di jaringan. Dalam hal ini, DNS menyimpan catatan (record) yang mengaitkan nama layanan dengan alamat IP dan port yang terkait. Misalnya, dalam protokol Voice over IP (VoIP), DNS dapat digunakan untuk mencari alamat IP server VoIP yang tersedia. 

Caching
Apa itu DNS Caching? DNS Caching adalah proses penyimpanan sata sementara yang dilakukan oleh DNS Server. DNS Caching memproses penyimpanan data yang lebih dekat ke klien, sehingga proses permintaan DNS dapat dijalankan dengan waktu lebih awal sehingga dapat mengurangi konsumsi brandwith atau CPU. 
Bayangkan Anda sering mengunjungi web, it.telkomuniversity.ac.id. Setiap kali Anda mengetik alamat tersebut di browser, komputer Anda perlu menemukan alamat IP situs web tersebut agar bisa mengaksesnya. Proses ini melibatkan DNS (Domain Name System), yang berfungsi seperti buku telepon internet, mencocokkan nama domain dengan alamat IP.
DNS caching terjadi ketika komputer atau perangkat Anda menyimpan informasi DNS ini untuk sementara waktu. Jadi, ketika Anda mengetik it.telkomuniversity.ac.id lagi, perangkat Anda tidak perlu menghubungi server DNS untuk mencari alamat IP karena sudah memiliki informasinya dalam cache. Ini sangat menghemat waktu dan bandwith untuk meningkatkan kecepatan akses website
DNS Server dapat melakukan caching atau penyimpanan sementara dari informasi yang diterima. Ketika DNS Server menerima permintaan untuk menerjemahkan nama domain, server akan mencoba mencari catatan (record) yang sesuai dalam cache-nya sebelum mengirim permintaan ke server DNS lainnya. Jika catatan tersebut ditemukan dalam cache, maka server dapat mengembalikan hasilnya secara langsung tanpa harus mencari ke server lain, menghemat waktu dan bandwidth. 
Redundansi dan Tingkat Ketersediaan
DNS juga berperan dalam menyediakan tingkat ketersediaan dan redundansi dalam infrastruktur jaringan. Dengan adanya multiple DNS Server dan replikasi data, jika satu server DNS tidak tersedia, permintaan dapat diarahkan ke server DNS lainnya yang memiliki salinan data yang sama. Ini memastikan bahwa sistem DNS tetap beroperasi bahkan jika ada kegagalan pada server tertentu. 
Fungsi-fungsi di atas menjadikan DNS sebagai komponen penting dalam pengalamatan internet dan memastikan pengguna dapat dengan mudah mengakses dan menggunakan berbagai layanan dan sumber daya di internet hanya dengan menggunakan nama domain yang mudah diingat. 

Cara Kerja DNS 
Cara kerja DNS (Domain Name System) melibatkan beberapa tahapan dan melibatkan berbagai entitas dalam infrastruktur jaringan. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses kerja DNS: 
 
DNS adalah Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, dan Jenis Jenisnya


Permintaan DNS
Ketika pengguna memasukkan nama domain di peramban web atau aplikasi, perangkat pengguna akan mengirimkan permintaan DNS ke server DNS terdekat yang dikonfigurasi dalam pengaturan jaringan. Server DNS ini disebut sebagai resolver DNS. 

Pertanyaan ke Resolver DNS
Resolver DNS menerima permintaan DNS dari perangkat pengguna dan memeriksa apakah informasi yang diminta tersedia dalam cache-nya. Jika informasi tersebut ada dalam cache, resolver DNS akan mengembalikan alamat IP yang sesuai tanpa perlu mengirim permintaan ke server DNS lainnya. 
Pertanyaan ke Server DNS Hierarchy
Jika informasi yang diminta tidak ada dalam cache resolver DNS, resolver DNS akan mengirimkan permintaan ke server DNS berikutnya dalam hierarki DNS. Biasanya, ini adalah server DNS yang diatur oleh penyedia layanan internet (ISP) atau server DNS tingkat atas yang disebut sebagai DNS root server. 

Penelusuran DNS
Server DNS yang menerima permintaan DNS akan mencoba menemukan informasi yang diminta dengan melakukan penelusuran (query) melalui hierarki DNS. Proses ini melibatkan serangkaian permintaan dan respons antara server DNS hingga informasi yang diminta ditemukan atau tidak tersedia.
 
Respons DNS
Setelah server DNS menemukan informasi yang diminta, server DNS akan mengirimkan respons ke resolver DNS yang awalnya mengirim permintaan DNS. Respons ini berisi alamat IP yang sesuai dengan nama domain yang diminta. 
Pengembalian Alamat IP
Resolver DNS menerima respons DNS dari server DNS dan mengembalikan alamat IP yang sesuai ke perangkat pengguna yang awalnya mengirim permintaan DNS. 
Akses ke Sumber Daya
Perangkat pengguna menggunakan alamat IP yang diterima untuk mengakses sumber daya yang dimaksud, seperti situs web, layanan online, atau sumber daya jaringan lainnya. 
 
Proses di atas berlangsung dalam hitungan milidetik dan biasanya tidak terlihat oleh pengguna. Setiap kali pengguna memasukkan nama domain, sistem DNS secara otomatis mengelola permintaan tersebut dan mengembalikan alamat IP yang sesuai. Penting juga untuk dicatat bahwa respons DNS biasanya disimpan dalam cache resolver DNS untuk periode waktu tertentu. Ini memungkinkan akses yang lebih cepat ke informasi yang sama jika permintaan serupa dilakukan di masa mendatang. 
 
Kelebihan dan Kekurangan DNS 
Kelebihan 
Kemudahan Penggunaan
DNS memungkinkan pengguna untuk mengakses situs web, layanan online, dan sumber daya jaringan lainnya dengan menggunakan nama domain yang mudah diingat, seperti www.contoh.com, alih-alih harus mengingat alamat IP numerik yang panjang dan kompleks. Ini membuat penggunaan internet menjadi lebih intuitif dan praktis bagi pengguna. 
Skalabilitas
DNS dirancang untuk mengelola skala besar dan kompleksitas infrastruktur jaringan. Dengan DNS, ribuan dan bahkan jutaan nama domain dapat dikelola dengan efisien dan diarahkan ke alamat IP yang tepat. Ini memungkinkan pertumbuhan dan pengembangan internet yang cepat. 
Redundansi dan Ketersediaan Tinggi
DNS memungkinkan replikasi data dan distribusi server DNS di seluruh jaringan. Ini memberikan redundansi dan ketersediaan tinggi, sehingga jika satu server DNS tidak tersedia, permintaan dapat dialihkan ke server DNS lainnya. Hal ini memastikan bahwa sistem DNS tetap beroperasi bahkan saat terjadi kegagalan pada server tertentu. 
Caching
DNS Server dapat melakukan caching atau penyimpanan sementara dari informasi yang diterima. Ketika DNS Server menerima permintaan untuk menerjemahkan nama domain, server akan mencoba mencari catatan (record) yang sesuai dalam cache-nya sebelum mengirim permintaan ke server DNS lainnya. Jika catatan tersebut ditemukan dalam cache, maka server dapat mengembalikan hasilnya secara langsung tanpa harus mencari ke server lain, menghemat waktu dan bandwidth. 
Penemuan Layanan
DNS juga dapat digunakan untuk penemuan layanan di jaringan. Dalam hal ini, DNS menyimpan catatan (record) yang menghubungkan nama layanan dengan alamat IP dan port yang terkait. Misalnya, dalam protokol Voice over IP (VoIP), DNS dapat digunakan untuk mencari alamat IP server VoIP yang tersedia. 
Manajemen Pembaruan
DNS memungkinkan manajemen pembaruan dan perubahan informasi yang terkait dengan nama domain. Admin DNS dapat memperbarui catatan DNS untuk mengarahkan nama domain ke alamat IP yang baru atau mengubah pengaturan DNS lainnya. Perubahan ini dapat dengan cepat dan mudah diterapkan di seluruh jaringan. 
 
Kekurangan 
Ketergantungan terhadap Server DNS
DNS bergantung pada server DNS yang berfungsi untuk menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP yang sesuai. Jika server DNS mengalami masalah atau kegagalan, dapat menyebabkan gangguan akses ke sumber daya internet. Ketergantungan pada server DNS membuat sistem rentan terhadap gangguan layanan atau serangan DDoS (Distributed Denial of Service). 
Kecepatan dan Latensi
Proses DNS melibatkan beberapa langkah yang melibatkan pertanyaan dan respons antara server DNS. Ini dapat mempengaruhi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan permintaan DNS dan mengembalikan alamat IP yang sesuai. Latensi jaringan atau kelebihan lalu lintas juga dapat mempengaruhi kinerja DNS dan mengakibatkan penundaan dalam pengambilan alamat IP. 
Caching Tidak Konsisten
Meskipun caching dapat mempercepat respons DNS dengan menyimpan data yang diterima, caching juga dapat menyebabkan masalah ketika ada pembaruan informasi. Jika ada perubahan alamat IP yang berkaitan dengan nama domain, beberapa pengguna mungkin masih menerima data yang telah kedaluwarsa dari cache mereka, menyebabkan akses yang tidak akurat atau gagal. 

Keamanan
DNS dapat rentan terhadap serangan DNS spoofing atau cache poisoning, di mana informasi DNS palsu atau tidak sah ditempatkan dalam cache DNS. Hal ini dapat menyebabkan pengguna diarahkan ke alamat IP yang salah atau terlibat dalam serangan phishing atau serangan lainnya. Perlindungan terhadap serangan semacam itu memerlukan langkah-langkah keamanan tambahan. 

Kurangnya Privasi
Secara default, permintaan DNS dan data yang dikirim dalam prosesnya dapat terlihat dan terekam oleh penyedia layanan internet (ISP) atau pihak ketiga lainnya. Ini dapat mengurangi privasi pengguna dan memungkinkan pengumpulan data tentang kebiasaan dan preferensi browsing. 

Kesulitan Skalabilitas
Dalam beberapa kasus, manajemen dan skalabilitas DNS kompleks terutama jika infrastruktur jaringan sangat besar dan kompleks. Pengaturan dan konfigurasi yang tidak tepat atau kekurangan kapasitas dapat menyebabkan kinerja yang buruk atau kesulitan dalam pemeliharaan dan pengelolaan. 

Jenis Jenis DNS 
Ada beberapa jenis DNS yang berfungsi untuk tujuan-tujuan khusus dalam infrastruktur jaringan. Berikut adalah beberapa jenis DNS yang umum: 
DNS Resolver
DNS Resolver adalah jenis DNS yang berfungsi sebagai klien DNS yang mengirim permintaan DNS ke server DNS dan menerima responsnya. Resolver bertanggung jawab untuk menerjemahkan nama domain yang diminta menjadi alamat IP yang sesuai. Resolver dapat berupa resolver lokal yang terpasang pada perangkat pengguna, seperti komputer atau router, atau resolver yang dikelola oleh ISP atau penyedia layanan DNS. 
Authoritative DNS Server
Authoritative DNS Server adalah jenis DNS yang berfungsi sebagai sumber kebenaran untuk informasi DNS yang berkaitan dengan nama domain tertentu. Server ini menyimpan catatan DNS yang berisi informasi tentang nama domain, seperti alamat IP yang terkait, dan memberikan respons DNS yang akurat ketika diberi permintaan oleh resolver atau pengguna. 
Recursive DNS Server
Recursive DNS Server adalah jenis DNS yang bertanggung jawab untuk menjalankan proses pemecahan (resolution) lengkap untuk permintaan DNS yang diterima. Ketika resolver mengirim permintaan DNS, recursive DNS server akan melakukan pencarian untuk menemukan alamat IP yang sesuai dengan melakukan langkah-langkah yang diperlukan, termasuk menghubungi authoritative DNS server jika diperlukan. 
Forwarding DNS Server
Forwarding DNS Server adalah jenis DNS yang diperlukan ketika resolver tidak dapat menemukan alamat IP yang sesuai dalam cache lokal atau authoritative DNS server. Forwarding DNS server mengambil permintaan DNS dari resolver dan meneruskannya ke DNS server lainnya, seperti resolver ISP atau authoritative DNS server lainnya, untuk memperoleh respons DNS yang benar. 
Caching DNS Server
Caching DNS Server adalah jenis DNS yang menyimpan sementara (cache) respons DNS yang diterima dari authoritative DNS server. Ketika resolver mengirim permintaan DNS, caching DNS server pertama-tama memeriksa apakah informasi yang diminta ada dalam cache-nya. Jika ada, server akan mengembalikan respons dari cache, mengurangi waktu dan latensi yang diperlukan untuk mencari informasi dari sumber aslinya. 
Primary DNS Server dan Secondary DNS Server
Primary DNS Server dan Secondary DNS Server adalah jenis DNS yang bekerja bersama dalam konfigurasi redundant. Primary DNS server adalah sumber kebenaran utama yang menyimpan catatan DNS untuk satu atau lebih nama domain. Secondary DNS server, di sisi lain, merupakan replika dari primary DNS server yang digunakan sebagai cadangan jika primary server mengalami kegagalan. Secondary server secara teratur menduplikasi dan menyinkronkan informasi dari primary server untuk memastikan ketersediaan dan keandalan layanan DNS. 
Tertiary DNS Server
Tertiary DNS Server adalah jenis DNS yang berperan sebagai cadangan tambahan dalam konfigurasi redundant DNS. Ini adalah server yang keberadaannya opsional dan berfungsi sebagai cadangan ketiga jika primary dan secondary server tidak tersedia. 
Jenis-jenis DNS ini memiliki peran dan fungsi yang berbeda dalam infrastruktur jaringan, dan kombinasi dari beberapa jenis ini digunakan untuk menyediakan akses DNS yang andal, cepat, dan aman. 
Tingkatkan pemahaman Anda tentang DNS dengan bergabung di Kampus swasta di bandung! Daftarkan diri Anda sekarang dan mulailah petualangan belajar yang mendalam tentang Domain Name System, infrastruktur jaringan, dan banyak lagi. Dapatkan ilmu terbaru dari para ahli di bidangnya dan kembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses di dunia teknologi informasi. Klik di sini untuk mendaftar dan mulai perjalanan pendidikan Anda bersama kami!

XI- Perencanaan dan Pengalamatan Jaringan

Pada akhir fase F, Tujuan Pembelajaran : peserta didik mampu merencanakan topologi dan arsitektur jaringan sesuai kebutuhan, mengumpulkan ke...